Evaluasi Kebijakan Kartu Prakerja dalam Mengurangi Pengangguran

Kartu Prakerja: Penopang Sementara atau Solusi Nyata? Menelisik Efektivitasnya Kurangi Pengangguran

Program Kartu Prakerja, yang diluncurkan sebagai respons terhadap tantangan pasar kerja, terutama di masa pandemi, bertujuan utama meningkatkan kompetensi angkatan kerja Indonesia dan pada akhirnya menekan angka pengangguran. Namun, sejauh mana program ini benar-benar efektif dalam mencapai tujuannya?

Dampak Positif dan Jangkauan Luas

Tidak dapat dimungkiri, Kartu Prakerja telah berhasil menjangkau jutaan peserta di seluruh Indonesia, memberikan akses pelatihan daring maupun luring yang sebelumnya mungkin sulit dijangkau. Program ini mendorong peningkatan keterampilan digital dan spesifik, baik untuk reskilling (pelatihan ulang) maupun upskilling (peningkatan keterampilan) bagi angkatan kerja yang terdampak PHK atau pencari kerja baru. Insentif finansial yang menyertainya juga berfungsi sebagai jaring pengaman sementara, membantu meringankan beban ekonomi peserta di tengah masa transisi mencari pekerjaan. Aspek inklusifnya, yang memungkinkan siapa saja dari berbagai latar belakang mendaftar, menjadi kekuatan utama program ini dalam pemerataan kesempatan belajar.

Tantangan dan Ruang Perbaikan

Meskipun jangkauannya luas, efektivitas Kartu Prakerja dalam penyerapan tenaga kerja secara langsung masih menjadi perdebatan. Kritik sering muncul terkait relevansi beberapa modul pelatihan dengan kebutuhan riil industri. Ada kekhawatiran bahwa sebagian pelatihan bersifat umum dan tidak cukup spesifik untuk meningkatkan daya saing di pasar kerja yang kompetitif. Isu "pengangguran terselubung" juga sempat mengemuka, di mana fokus peserta lebih pada insentif daripada substansi pelatihan untuk mencari kerja. Selain itu, kurangnya mekanisme pendampingan pasca-pelatihan yang kuat untuk penempatan kerja menjadi celah yang perlu diperbaiki agar dampak program lebih signifikan.

Menuju Efektivitas Jangka Panjang

Kartu Prakerja telah membuktikan diri sebagai instrumen penting dalam memberikan kesempatan belajar dan dukungan finansial. Namun, untuk bertransformasi menjadi solusi jangka panjang dalam mengurangi pengangguran, program ini perlu terus dievaluasi dan disempurnakan. Fokus pada kurikulum yang lebih relevan dan sesuai permintaan pasar, kemitraan yang lebih erat dengan industri untuk penempatan kerja, serta sistem pelacakan dampak yang lebih akurat dan transparan akan menjadi krusial. Dengan adaptasi berkelanjutan, Kartu Prakerja berpotensi besar tidak hanya sebagai penopang sementara, tetapi juga sebagai pendorong nyata peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *